Selasa, 27 Mei 2014

Ujung Pena

Penaku sudah aku runcingkan
Garis tipis tak beraturan
membentuk sebidang abstrak kecil
di pojok kiri baris pertama portofolio
Apa yang hendak aku tulis,
aku tak tahu
Untuk memulai kata saja aku tak mau,
tak bisa, karena pikiranku
semerawut berantakan.
Semua kata yang aku pilih
bermuara padamu,
Entah di karakter yang ke berapa
Selalu dan pasti berlabuh padamu
bahkan untuk sebuah makian
juga kutukan, semua sama,
apalagi yang indah-indah
yang manis-manis
Lalu buat apa aku hadirkan kertas
dan ujung pena ??

Aku coba tutup mataku,
bayangmu mengagetkan
Aku tajamkan telinga,
suaramu gemeresak
Aku hirup dalam udara,
aromamu semerbak
Aku diam,
Semuamu hadir...

Namamukah yang harus aku tulis?
Namamulah yang harus aku tulis?
Namamutah yang harus aku tulis?
Manis...

Lalu setelah itu, biarlah Pena
yang menerus...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar