Kamis, 21 Mei 2015

Di Malam itu...

Malam yang terang
Ketika bulan datang, kau lelap
Dibawanya aku dari kamar ke kamar
Dari pintu ke pintu
Melewati lorong-lorong panjang
Hening


Malam yang terang
Ketika bulan datang, kau lelap
Dibawanya aku dari rumah ke rumah
Dari gerbang ke gerbang
Melewati ladang dan hutan yang rindang
Senyap


Malam yang tenang
Ketika bulan datang, kau masih lelap
Dibawanya aku dari jeruji ke tanah lapang
Dari ruangan terkunci ke bawah padang bulan
Melewati selokan dan kumbangan
Hilang
Dan
Tenang



Minggu, 17 Mei 2015

Begitu adanya


Pertama menangislah, yah... Menangislah
Dan itu bisa meluruhkan gundahmu yang membuncah

Lalu, menangislah, supaya kau tahu kau orang yang paling bebas di dunia ini.

Kemudian sebelum habis airmatamu mengalir dari kelenjarnya, tersenyumlah.

Iya, tersenyumlah... Bahwa kau bisa berbahagia

Tersenyumlah dan kau tahu kau tak sendiri, dan masih banyak diluar sana tak pernah tahu kalau dari bibir bukan hanya ada getir.




*untukmu yang masih dalam perjalanan.