Jumat, 02 Januari 2015

Kamu

apalah artinya datang dan pergi,
kalau hakikat datang adalah pergi dari tempatmu sebelumnya
sedangkan pergi adalah datang pula.

jadi, jangan risau..!
karena aku yang pergi ini, tak lain adalah datang,
datang kepadamu, sayangku...

setelah kita lama dipusingkan kata,
diombang-ambingkannya,
digoyahkannya, bahkan tenggelam
di lautan kotoran kata,
kata masuk lewat mulut kita, hidung kita
lalu ke dalam paru-paru kita,
mengalir bersama darah dalam tubuh kita
mengisi tiap sel yang dilewati pembuluh darah
lalu kita sekarat,
sekarat oleh kata,
dibuat gila olehnya,
jadi, mari sini sayangku,
kita sudahi kata-kata kita,
dan tidur yang lelap,
tidur yang nyenyak,
meski kita tahu,
kita yang sudah tenggelam ini, tidur berarti buat selamanya...

lalu saat itu kita bakalan tahu,
kalau kata yang paling manis, adalah yang justru paling mematikan...

dia sudah banyak membunuh orang,
aku salah satunya
maka kini, sebelum habis nyawaku
sebelum melewati kerongkonganku
biarkan aku mengutuknya,,,

hei kata yang paling manis.
matilah kau kata yang paling manis...
matilah ribuan kali,
biar senang hatiku, melihatmu mati berkali,
melihat bola matamu putih,
mengerang saat izrail mencabut nyawamu,
pelan tapi pasti, seperti mengulitimu,
lalu yang kesekian kali dalam sekali tarikan
betapa senangnya aku dihadapanmu,
melihatmu dingin, kaku dan biru
dengan kelopak mata yang belum sempat tertutup,
dikali yang kesekian kau seakan mati tenggelam,
dilain yang kesekian kau mengerang kesakitan,
merasa terbakar, merasa dicincang
biar kau tahu, kalau begitulah rasanya
kau bunuh,
matilah kau,,,
matilah jutaan kali...kata yang paling manis!
dan tak pernah ada lagi...