Minggu, 17 Juli 2016

Kita berenang sebelum tenggelam.

Kita berdua tak pernah lebih dari dua titik embun sore,
Di antara asap yang mengepul dan peluh.
Di tengah segerombolan anjing hitam
Darimana kita datang di tengah hiruk pikuk jalanan dan asap kendaraan,
Kalian pun tak kan pernah tahu,
Pun, kalian tak kan pernah mau tahu.

Hujan hanya membawa hawa panas,
Tak lebih.
Kadang berasa asin.
Karena lumrah, tak pernah dipertanyakan.
Meskipun laut di kepala kita, langit di bawah telapak-telapak kaki surga.

Ibu datang membawa bekal,
Kebaikan yang tak lekang
Ayah pergi untuk kemudian kembali,
Ketabahan yang kekal

Dan kita berdua (masih) tak pernah lebih dari dua titik embun sore.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar